Kamis, 31 Maret 2011

Huruf Ketiga Belas

yang pertama : hujan masih juga belum berhenti, sepiring rujak mie pun telah habis terlahap, sementara kopiku, merayu-rayu hendak diaduk lagi.. dalam imajinasi senja yg malu ini, aku ingin sampaikan sebait kata kepada istriku yg entah : " Tanpa mengurangi kehormatanmu, Dinda.. mari kita merangkai syurga-Nya.. "

yang kedua :
hujan mulai mereda, kepada para penambang, memilihlah, kepada mahluk penghuni sungai-sungai, menepilah, nikahiya !

yang ketiga :
tambangmu adalah tambang syahdu yang belum terjamah, mereka juga anak-anak sungai yang mengalir seperti fitrahnya, yang bebas dan terlepas dari keakuan dunia, sebagian ada dan sebagian lagi adalah nol, yang ber-asa-ria melombai dirimu sebagai pendamping hidup, dalam bilur lukaku yang sementara ini, cukupkanlah !

diantara para penambang itu
SATU sebagai harapan sejarah yang telah diwariskan, jangan kau pilih aku,
karena aku juga bukan plihan, kecuali aku yg memilihmu.

salam hangat persahabatan bagi jiwa yang bebas dan terlepas itu,
dan kau bersegeralah dalam waktu birumu !


15 September 2010 jam 22:03

~KingDowd

Selasa, 22 Maret 2011

Bung, singgahlah kembali di Indonesiamu

: kepada Seorang Pemimpin

tawarankanlah cawan keberanian
pada laku kami, yang kadang labil
agar nafas Revolusi yang belum selesai
menjadi daulatnya rakyat
menjadi bara dalam hidup
sepanjang jalan, sebatas umur bumi

tawarkanlah cita-cita bisnis besarnya BUNG
agar kami tidak berkhianat
terhadap tujuan mulia Pancasila

tawarkanlah kepribadian Nusantara
agar kami tidak menjadi konservatif
setelah kemenangan Revolusi (entah kapan)

dan atas hal itu semua
aku bangga membaca sejarahmu
aku siap melangkahinya

Salam Rindu
untuk Pemimpin Besar Revolusi Indonesia !!


jakarta rel juang tebet
10022011 mdf/ King Dowd