--- pembaca yang baik hatinya! tulisan
ini adalah jawaban dari pertanyaan tentang rindu, yang kemudian
dianggap mengerikan, karena pertemuan telah diingkari oleh waktu,
tertunda ---
ya. ada kemungkinan aku tak berbahagia saat yang duduk disisiku bukan kau
ya. ada kemungkinan senyumku tak begitu lega saat kecup kening dan ucap mencintaimu bukan pada pasangan jiwa
ya. ada kemungkinan aku terjaga, ketika jemari lain yang menyisiri lembut rambutku
ya. ada kemungkinan doa yang kulayangkan akan terhuyung-huyung sesat, mencari dekapan yang serupa engkau
iya. sang waktu telah memberikan kesetiaannya pada tiap rindu
kau pun tahu, aku menolak segala tanya
yang hanya mampir ketika suka cita datang
dan itu bikin geli, ergh. kejauhan pandangan sungguh melelahkan
ya. kau begitu mengenali langkah kakiku
merah yang bergegas, membawa sebuket anyelir putih ditangan kiri
tentu. buah tangan ini bukan untuk siapa tanya
maka letakkanlah diatas tubuh yang kau mau
sudut lengang itu, telah tertengok dalam pigura
senyummu terkurung, menyimpan sejuta rindu yang berpelukan
iya. pigura senyummu terbawa pulang
tepat di hari kerja para penambang
jejantan rindu pun menggunung
bersahabat dengan senja dan hujan
melahirkan puisi, tentang perjalananmu
menaiki gondola di sungainya venesia
luangkanlah waktu
untuk segera bertolak!
dariku, yang menhangatkanmu *mdf
ya. ada kemungkinan aku tak berbahagia saat yang duduk disisiku bukan kau
ya. ada kemungkinan senyumku tak begitu lega saat kecup kening dan ucap mencintaimu bukan pada pasangan jiwa
ya. ada kemungkinan aku terjaga, ketika jemari lain yang menyisiri lembut rambutku
ya. ada kemungkinan doa yang kulayangkan akan terhuyung-huyung sesat, mencari dekapan yang serupa engkau
iya. sang waktu telah memberikan kesetiaannya pada tiap rindu
kau pun tahu, aku menolak segala tanya
yang hanya mampir ketika suka cita datang
dan itu bikin geli, ergh. kejauhan pandangan sungguh melelahkan
ya. kau begitu mengenali langkah kakiku
merah yang bergegas, membawa sebuket anyelir putih ditangan kiri
tentu. buah tangan ini bukan untuk siapa tanya
maka letakkanlah diatas tubuh yang kau mau
sudut lengang itu, telah tertengok dalam pigura
senyummu terkurung, menyimpan sejuta rindu yang berpelukan
iya. pigura senyummu terbawa pulang
tepat di hari kerja para penambang
jejantan rindu pun menggunung
bersahabat dengan senja dan hujan
melahirkan puisi, tentang perjalananmu
menaiki gondola di sungainya venesia
luangkanlah waktu
untuk segera bertolak!
dariku, yang menhangatkanmu *mdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar